
Langit Lembayung
Judul : Langit Lembayung
Penulis : Sinta Yudisia
Penerbit : PT Mizan Bunaya Kreativa
Tahun terbit cetakan I : 2003
Tebal buku : 162 halaman
ISBN : 979-3512-091
Harga : Rp 14.000,00
Deskripsi :
Novel langit lembayung merupakan novel remaja Islami. Apa yang hendak disampaikan di langit lembayung merupakan sesuatu yang sering terjadi di lingkungan sosial kita. Novel ini mengangkat kisah tiga orang yang berjuang lepas dari ketidakberuntungan mereka untuk mengejar cita-cita. Fitri, Mumun, dan Ahmad, ketiganya besar dalam lingkungan masyarakat tak mampu. Bagi orang-orang di sekitar mereka, kehidupan indah dan senang hanyalah mimpi. Bahkan, untuk bermimpi pun mereka tak bisa.
Bintang kehidupan meredup di langit harapan mereka. Apa yang dapat dilakukan saat cita-cita besar bertubrukan dengan realitas pahit yang harus mereka telan ? Keterbatasan mendera mereka dalam ketidakberdayaan. Sanggupkah Fitri, Mumun, dan Ahmad, mengoyak lembayung yang meneduhi harapan mereka ?
Fitri membantu ibunya menjaga dua orang adiknya yang masih kecil dan mengalami ganguan mental, serta membantu ibunya memenuhi kehidupan mereka. Fitri yang tengah duduk di kelas 2 SMA berjuang keras untuk membiayai sekolahnya sendiri. Lain halnya dengan Mumun. Seorang remaja yang hanya tamatan SMP berjuang keras membantu ibunya memenuhi kehidupan mereka dengan bapak dan kakak laki-lakinya yang sama sekali tidak membantu. Tak hanya masalah ekonomi yang dihadapinya, namun masalah keluarga juga turut mengoyak batinnya. Perlakuan buruk bapak dan kakak laki-lakinya terhadap ibu dan dirinya selalu membuatnya harus mengelus dada. Hal lain terjadi pada Ahmad. Ahmad merupakan remaja laki-laki yang mengajar mengaji anak-anak di lingkungan tempat tinggal mereka. Dengan penghasilan yang tak berapa dari mengajar mengaji, ia membantu kedua orangtuanya memenuhi kebutuhan hidup mereka. Hingga saat mereka terus berjuang menggapai mimpi, akhirnya Allah swt. memberikan pertolongannya. Lewat uluran tangan Bu Teti, seorang tetangga yang tinggal di sekitar lingkungan mereka, Ahmad dapat membeli amplifier baru untuk musala yang telah dicuri. Lewat Bu Teti pula, Mumun dan Fitri mendapatkan pekerjaan yang layak untuk membantu keluarga mereka memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari sebagai seorang pelayan restoran milik Bu Teti.
Kelebihan :
1. Ceritanya begitu menyentuh dan membuat pembaca merasakan apa yang dialami oleh tokoh,
2. Cerita yang diangkat merupakan permasalahan yang sering terjadi di lingkungan sosial kita
3. Bahasa yang digunakan menarik, lugas, dan mudah dimengerti
4. Penulis mengajak pembaca untuk mendalami agama Islam dengan sikap yang ditunjukkan oleh tokoh yakni pantang menyerah dan selalu tawakal
Kekurangan :
1. Jenis kertas yang digunakan oleh penerbit kurang bagus, sehingga novel menjadi mudah rusak dan sobek
Fiksi remaja ini akan mengantarkan remaja mengenal karakter-karakter yang tak mudah menyerah dan putus asa. Novel langit lembayung ini merupakan buku ketiga yang diterbitkan DAR! Mizan, setelah kumpulan cerita Cadas Kebencian dan Nyanyian Surga mendapat respons positif dari pembaca. Novel karya Sinta Yudisia sangat menarik untuk dibaca oleh para pembaca. Dengan bahasa penyajian yang menarik dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya membuat novel ini layak untuk dibaca.
Judul : Langit Lembayung
Penulis : Sinta Yudisia
Penerbit : PT Mizan Bunaya Kreativa
Tahun terbit cetakan I : 2003
Tebal buku : 162 halaman
ISBN : 979-3512-091
Harga : Rp 14.000,00
Deskripsi :
Novel langit lembayung merupakan novel remaja Islami. Apa yang hendak disampaikan di langit lembayung merupakan sesuatu yang sering terjadi di lingkungan sosial kita. Novel ini mengangkat kisah tiga orang yang berjuang lepas dari ketidakberuntungan mereka untuk mengejar cita-cita. Fitri, Mumun, dan Ahmad, ketiganya besar dalam lingkungan masyarakat tak mampu. Bagi orang-orang di sekitar mereka, kehidupan indah dan senang hanyalah mimpi. Bahkan, untuk bermimpi pun mereka tak bisa.
Bintang kehidupan meredup di langit harapan mereka. Apa yang dapat dilakukan saat cita-cita besar bertubrukan dengan realitas pahit yang harus mereka telan ? Keterbatasan mendera mereka dalam ketidakberdayaan. Sanggupkah Fitri, Mumun, dan Ahmad, mengoyak lembayung yang meneduhi harapan mereka ?
Fitri membantu ibunya menjaga dua orang adiknya yang masih kecil dan mengalami ganguan mental, serta membantu ibunya memenuhi kehidupan mereka. Fitri yang tengah duduk di kelas 2 SMA berjuang keras untuk membiayai sekolahnya sendiri. Lain halnya dengan Mumun. Seorang remaja yang hanya tamatan SMP berjuang keras membantu ibunya memenuhi kehidupan mereka dengan bapak dan kakak laki-lakinya yang sama sekali tidak membantu. Tak hanya masalah ekonomi yang dihadapinya, namun masalah keluarga juga turut mengoyak batinnya. Perlakuan buruk bapak dan kakak laki-lakinya terhadap ibu dan dirinya selalu membuatnya harus mengelus dada. Hal lain terjadi pada Ahmad. Ahmad merupakan remaja laki-laki yang mengajar mengaji anak-anak di lingkungan tempat tinggal mereka. Dengan penghasilan yang tak berapa dari mengajar mengaji, ia membantu kedua orangtuanya memenuhi kebutuhan hidup mereka. Hingga saat mereka terus berjuang menggapai mimpi, akhirnya Allah swt. memberikan pertolongannya. Lewat uluran tangan Bu Teti, seorang tetangga yang tinggal di sekitar lingkungan mereka, Ahmad dapat membeli amplifier baru untuk musala yang telah dicuri. Lewat Bu Teti pula, Mumun dan Fitri mendapatkan pekerjaan yang layak untuk membantu keluarga mereka memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari sebagai seorang pelayan restoran milik Bu Teti.
Kelebihan :
1. Ceritanya begitu menyentuh dan membuat pembaca merasakan apa yang dialami oleh tokoh,
2. Cerita yang diangkat merupakan permasalahan yang sering terjadi di lingkungan sosial kita
3. Bahasa yang digunakan menarik, lugas, dan mudah dimengerti
4. Penulis mengajak pembaca untuk mendalami agama Islam dengan sikap yang ditunjukkan oleh tokoh yakni pantang menyerah dan selalu tawakal
Kekurangan :
1. Jenis kertas yang digunakan oleh penerbit kurang bagus, sehingga novel menjadi mudah rusak dan sobek
Fiksi remaja ini akan mengantarkan remaja mengenal karakter-karakter yang tak mudah menyerah dan putus asa. Novel langit lembayung ini merupakan buku ketiga yang diterbitkan DAR! Mizan, setelah kumpulan cerita Cadas Kebencian dan Nyanyian Surga mendapat respons positif dari pembaca. Novel karya Sinta Yudisia sangat menarik untuk dibaca oleh para pembaca. Dengan bahasa penyajian yang menarik dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya membuat novel ini layak untuk dibaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar