Minggu, 28 Februari 2010

hukum hess

HUKUM HESS (1)
Hukum Hess adalah sebuah hukum dalam kimia fisik untuk ekspansi Hess dalam siklus Hess. Hukum ini digunakan untuk memprediksi perubahan entalpi dari hukum kekekalan energi (dinyatakan sebagai fungsi keadaan ΔH).Menurut hukum Hess, karena entalpi adalah fungsi keadaan, perubahan entalpi dari suatu reaksi kimia adalah sama, walaupun langkah-langkah yang digunakan untuk memperoleh produk berbeda. Dengan kata lain, hanya keadaan awal dan akhir yang berpengaruh terhadap perubahan entalpi, bukan langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapainya.Hal ini menyebabkan perubahan entalpi suatu reaksi dapat dihitung sekalipun tidak dapat diukur secara langsung. Caranya adalah dengan melakukan operasi aritmatika pada beberapa persamaan reaksi yang perubahan entalpinya diketahui. Persamaan-persamaan reaksi tersebut diatur sedemikian rupa sehingga penjumlahan semua persamaan akan menghasilkan reaksi yang kita inginkan. Jika suatu persamaan reaksi dikalikan (atau dibagi) dengan suatu angka, perubahan entalpinya harus dikali (dibagi) pula. Jika persamaan itu dibalik, maka tanda perubahan entalpi harus dibalik pula (yaitu menjadi -ΔH).Selain itu, dengan menggunakan hukum Hess, nilai ΔH juga dapat diketahui dengan pengurangan entalpi pembentukan produk-produk dikurangi entalpi pembentukan reaktan. Secara matematis∆H0 = Σ (∆Hof produk ) - Σ (∆Hof reaktan ) Untuk reaksi-reaksi lainnya secara umum∆H0 = Σ (∆Ho produk ) - Σ (∆Ho reaktan ) KegunaanHukum Hess menyatakan bahwa perubahan entalpi keseluruhan dari suatu proses hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir reaksi, dan tidak tergantung kepada rute atau langkah-langkah diantaranya. Dengan mengetahui ΔHf (perubahan entalpi pembentukan) dari reaktan dan produknya, dapat diramalkan perubahan entalpi reaksi apapun, dengan rumus ΔH=ΔHfP-ΔH fR Perubahan entalpi suatu reaksi juga dapat diramalkan dari perubahan entalpi pembakaran reaktan dan produk, dengan rumusΔH=-ΔHcP+ΔHcR Contoh umumContoh tabel yang digunakan untuk menerapkan hukum HessZatΔHf CH4(g)= -75 KJ/molO2(g) = 0CO2(g)= -394H2Ol) =-286Dengan menggunakan data entalpi pembentukan diatas dapat diketahui perubahan entalpi untuk reaksi-reaksi dibawah ini:CH4(g)+2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(l) ΔHc +-75+0 = -394+2x-286 ΔHc -75 = -966 --> ΔHc=-891KJ/molContoh lainnyaJika diketahui:B2O3(s)+ 3H2O(g) → 3O2(g)+ B2H6(g) ΔH = +2035 kJ H2O(l) → H2O(g) ΔH = +44 kJ H2(g) + (1/2)O2(g) → H2O(l) ΔH = -286 kJ 2B(s) + 3H*2B(s) + (3/2)O2(g) → B2O3(s) Persamaan-persamaan reaksi diatas (berikut perubahan entalpinya) dikalikan dan/atau dibalik sedemikian rupa:B2H6(g) + 3O2(g) → B2O3(s) + 3H2O(g);ΔH = -2035 kJ 3H2O(g) → 3H2O(l) ;ΔH = -132 kJ 3H2O(l) → 3H2(g) + (3/2)O2(g);ΔH = +858 kJ 2B(s) + 3H2(g) → B2H6(g) ;ΔH = +36 kJ Sehingga penjumlahan persamaan-persamaan diatas akan menghasilkan2B(s) + (3/2)O2(g) → B2O3(s);ΔH = -1273 kJ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar